Skip to main content

Perawatan buah kakao agar berbuah lebat

 

Indonesia Kakao

CARA MERAWAT TANAMAN COKLAT / KAKAO

 

Cara merawat pohon coklat agar mempunyai buah yang banyak

Kakao / Cokelat dalam bahasa latinnya " Theobroma Cacao L " adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika seperti di Indonesia.Biji kakao yang dihasilkan oleh tumbuhan ini diolah menjadi produk yang dikenal sebagai cokelat. 

Proses budidaya kakao tidak berhenti setelah proses penanaman selesai. Perlu adanya pemeliharaan tanaman kakao dari segala aspek. Dengan pemeliharaan yang tepat, tanaman akan tumbuh dengan subur dan memiliki peluang besar untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas baik

Berikut merupakan beberapa cara untuk merawat pohon kakao / cokelat

1. Pengendalian Gulma / Rumput Liar

Dalam budidaya kakao, penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan dengan membabat habis tanaman pengganggu hingga sekitar 50 cm dari pangkal batang. Selain cara manual, kamu juga bisa menggunakan herbisida sebanyak 1,5–2,0 liter/ha yang telah diencerkan dengan 500–600 liter air.

Pembersihan gulma / rumput liar sebaiknya di lakukan seminggu sekali ( 1 x seminggu )

2. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada tanaman pelindung dan pada tanaman kakao. Pemangkasan pohon pelindung dilakukan supaya bisa berfungsi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan Pemangkasan pada tanaman kakao merupakan usaha meningkatkan produksi dan mempertahankan umur tanaman. Dengan melakukan pemangkasan, akan mencegah serangan hama dan penyakit, membentuk tajuk pohon, memelihara tanaman, dan memacu produksi.

*Note : Waktu pemangkasan tanaman Kakao ini hampir sama dengan "pengendalian gulma

3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal / di taburkan di sekitar tanaman pohon kakao kurang lebih sekitar 1-3 meter dari pohon kakao. Pemupukan yaitu dengan menggunakan pupuk Urea, TSP, KCl, dan Kieserite (MgSO4), dosis pupuk berdasarkan umur tanaman kakao.
 

Agar tanaman dapat tumbuh subur, maka dibutuhkan pemupukan dengan dosis yang tepat. Berikut adalah dosis pemupukan tanaman yang belum berproduksi (gram/tanaman).

  • Umur 2 bulan: ZA=50 gram/pohon.
  • Umur 6 bulan: ZA=75 gram/pohon; TSP=50 gram/pohon; KCl=30 gram/pohon; Kieserit=25 gram/pohon
  • Umur 12 bulan: ZA=100 gram/pohon
  • Umur 18 bulan: ZA=150 gram/pohon; TSP=100 gram/pohon; KCl=70 gram/pohon; Kieserit=50 gram/pohon
  • Umur 24 bulan: ZA=200 gram/pohon

 4. Penyemprotan Pestisida

Sebagai upaya antisipasi dan penanganan serangan hama, perlu dilakukan penyemprotan pestisida secara menyeluruh – Mengenal Penyakit Busuk Buah Kakao. Pertama adalah penyemprotan yang bersifat pencegahan yang dilakukan sebelum diketahui ada hama yang benar-benar menyerang. Sedangkan penyemprotan tahap kedua adalah usaha pemberantasan hama.

Sebagai contoh, untuk pemberantasan hama, digunakan insektisida berbahan aktif seperti Sipermetrin (Cymbush 5 EC), Metomil Nudrin 24 WSC/Lannate 20 L), Dekametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), dan Fenitron (Karbation 50 EC). 

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kakao dilakukan dengan sanitasi lahan, tanaman yang terserang dipangkas dan di bakar dan juga menggunakan pestisida. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kakao adalah ulat kilan (Hyposidea infixaria), ulat jaran atau kuda (Dasychira inclusa), parasa lepida dan ploneta diducta(Ulat Srengenge), kutu – kutuan (Pseudococcus lilacinus), Helopeltis antonii, Cacao Mot ( Ngengat Buah), Acrocercops cranerella, penyakit busuk buah (Phytopthora palmivora), Jamur Upas (Upasia salmonicolor).

5. Penyiraman

Pemeliharaan lain yang perlu dilakukan adalah penyiraman. Agar tanaman cokelat dapat tumbuh dengan baik, maka kondisi tanah juga harus diperhatikan. Hindari pemberian air yang berlebihan karena akan menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat lembap. Lebih baik, penyiraman ditujukan untuk pohon cokelat yang masih muda, terutama yang tidak diberi pohon pelindung.

6. Panen dan Setelah Panen 

Panen dilakukan dengan cara memetik buah yang masak dengan memotong tangkai buahnya dan menyisakan sepertiga bagian tangkai buah. Buah kakao yang dipetik berumur 5,5 – 6 bulan sejak berbunga, dan berwarna kuning atau merah. Buah kakao yang dipetik kemudian dimasukkan ke dalam karung kemudian dilakukan pemecahan buah untuk mengumpulkan bijinya. Dan hasilnya bisa diolah dengan melakukan fermentasi, pengeringan, dan sortasi.

 

 

 

Penghasil Kakao di Dunia

Peringkat, Negara Area (ha) Produksi
(metrik ton)
%
(produksi dunia)
1  Pantai Gading 2.499.986,20 1.448.992 31,6
2  Ghana 1.600.203,03 835.466 18,2
3  Indonesia 1.774.303,97 777.500 17,0
4  Nigeria 1.200.130,80 * 367.000 8,0
5  Kamerun 670.077,97 275.000 6,0
6  Brasil 689.227,87 213,774 5,6
7  Ekuador 402.399,75 128.446 2,8
8  Meksiko 116.992,44 F 82.000 1,8
9  Peru 97.660,54 28,500 1,6
10  Republik Dominika 150,956.50 68.021 1,5
11  Kolombia 107.718,37 46.739 1,0
12  Papua Nugini 134.993,45 * 41.200 0,9 


*: Angka tidak resmi
F: perkiraan FAO
Negara-negara lain menyumbang 4,1% sisanya. 
 
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kakao


Comments

Post a Comment

Postingan Populer

Macam Macam Masalah Pada Tanaman Kakao / Coklat

 Jenis Masalah pada tanaman kakao / cokelat, ciri ciri dan dan cara pengendaliannya

Jenis Jenis Varian pada Tanaman Buah Kakao

varietas atau jenis tanaman kakao (Theobroma cacao) Ada banyak varietas atau jenis tanaman kakao (Theobroma cacao) yang dikenal, dan setiap varietas memiliki karakteristik uniknya sendiri. Beberapa varietas yang umumnya ditanam di berbagai wilayah produsen kakao di dunia   1. Forastero Merupakan varietas yang paling umum dan paling banyak diproduksi di dunia. Memiliki biji yang besar dan cenderung memiliki rasa cokelat yang kuat. Tahan terhadap penyakit dan hama.   2. Criollo Dikenal sebagai varietas kakao yang dianggap sebagai "kakao kualitas tertinggi". Memiliki biji yang relatif kecil dan rasa yang kompleks dengan nuansa buah dan bunga. Cenderung lebih rentan terhadap penyakit dan hama dibandingkan dengan Forastero.   3. Trinitario Merupakan hibrida antara Forastero dan Criollo. Kombinasi karakteristik Forastero yang tahan terhadap penyakit dan rasa Criollo yang kompleks. Ditemukan di beberapa wilayah yang menghasilkan kakao kualitas tinggi.   4.  Nacional