Skip to main content

Fermentasi pada Buah Kakao / Coklat

Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. 

Kakao merupakan salah satu penyumbang devisa negara terbesar ke tiga setelah karet dan kelapa sawit pada sector perkebunan. Fermentasi biji kakao bertujuan meningkatkan cita rasa dan aroma pada kakao.

Fermentasi merupakan inti dari proses pengolahan biji kakao. Proses ini sangat menentukan cita rasa kakao dan olahannya. Selain itu, fermentasi juga dapat meningkatkan kualitas biji kakao sehingga hasil panen bisa bersaing di pasaran. Oleh karena itu, proses fermentasi biji kakao perlu dilakukan dengan baik.


Saat ini kakao telah menjadi komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi. Biji kakao digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cokelat. Untuk menghasilkan cita rasa yang lezat, biji kakao perlu melalui tahap pengolahan yang meliputi fermentasi, pencucian, perendaman, pengeringan, sortasi, pengemasan, dan penyimpanan.

Proses fermentasi akan menghasilkan cita rasa khas cokelat, memudahkan pelepasan zat lendir dari permukaan kulit biji, menghasilkan biji kakao yang tahan terhadap serangan hama dan jamur, mengurangi rasa pahit pada biji kakao, serta menghasilkan warna cokelat yang bersih dan cerah.

Peralatan yang Anda butuhkan dalam proses fermentasi adalah pisau, talenan, dan kotak fermentasi. Simak cara fermentasi biji kakao di bawah ini.

  1.  Belah buah kakao yang sudah dipanen.

  2.  Keluarkan biji kakao yang masih diselimuti pulp, kemudian pisahkan.

  3. Masukkan biji yang masih diselimuti pulp ke kotak fermentasi 1, biarkan selama 24 jam.

  4. Pindahkan biji ke dalam kotak fermentasi 2 dan biarkan selama 24 jam.

  5. Pindahkan kembali biji kakao ke dalam kotak fermentasi 1.

  6. Lakukan proses pemindahan seperti ini selama lima kali.

  7. Setelah itu, keluarkan biji kakao dari kotak fermentasi dan cuci.

  8. Keringkan biji yang sudah dicuci dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven hingga kadar airnya berada di bawah 10 persen.

  9. Biji kakao yang sudah kering dimasukkan ke karung plastik atau karung goni.

  10. Simpan biji di tempat yang kering, tidak terlalu panas atau lembap.
        


Biji kakao yang sudah terfermentasi dengan baik akan memiliki kulit berwarna cokelat. Biji tersebut mengeluarkan bau asam cuka dengan intensitas yang lebih menonjol dibanding aroma alkohol. Lapisan lendir yang berada di permukaan biji lebih mudah dibersihkan.

 



Comments

Postingan Populer

Macam Macam Masalah Pada Tanaman Kakao / Coklat

 Jenis Masalah pada tanaman kakao / cokelat, ciri ciri dan dan cara pengendaliannya

Perawatan buah kakao agar berbuah lebat

  Indonesia Kakao CARA MERAWAT TANAMAN COKLAT / KAKAO   Cara merawat pohon coklat agar mempunyai buah yang banyak Kakao / Cokelat dalam bahasa latinnya " Theobroma Cacao L " adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, tetapi sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika seperti di Indonesia .Biji kakao yang dihasilkan oleh tumbuhan ini diolah menjadi produk yang dikenal sebagai cokelat.  Proses budidaya kakao tidak berhenti setelah proses penanaman selesai. Perlu adanya pemeliharaan tanaman kakao dari segala aspek. Dengan pemeliharaan yang tepat, tanaman akan tumbuh dengan subur dan memiliki peluang besar untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas baik Berikut merupakan beberapa cara untuk merawat pohon kakao / cokelat 1. Pengendalian Gulma / Rumput Liar Dalam budidaya kakao, penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan dengan membabat habis tanaman pengganggu hingga sekitar 50 cm dari pangkal batang. Selain cara manual, kamu juga

Jenis Jenis Varian pada Tanaman Buah Kakao

varietas atau jenis tanaman kakao (Theobroma cacao) Ada banyak varietas atau jenis tanaman kakao (Theobroma cacao) yang dikenal, dan setiap varietas memiliki karakteristik uniknya sendiri. Beberapa varietas yang umumnya ditanam di berbagai wilayah produsen kakao di dunia   1. Forastero Merupakan varietas yang paling umum dan paling banyak diproduksi di dunia. Memiliki biji yang besar dan cenderung memiliki rasa cokelat yang kuat. Tahan terhadap penyakit dan hama.   2. Criollo Dikenal sebagai varietas kakao yang dianggap sebagai "kakao kualitas tertinggi". Memiliki biji yang relatif kecil dan rasa yang kompleks dengan nuansa buah dan bunga. Cenderung lebih rentan terhadap penyakit dan hama dibandingkan dengan Forastero.   3. Trinitario Merupakan hibrida antara Forastero dan Criollo. Kombinasi karakteristik Forastero yang tahan terhadap penyakit dan rasa Criollo yang kompleks. Ditemukan di beberapa wilayah yang menghasilkan kakao kualitas tinggi.   4.  Nacional